Monday, June 6, 2016

Cerita Rakyat : Timun Emas

Mbok Sirni namanya, ia seorang janda yang menginginkan seorang anak agar dapat membantunya bekerja.

Suatu hari ia didatangi oleh raksasa yang ingin memberi seorang anak dengan syarat apabila anak itu berusia enam tahun harus diserahkan keraksasa itu untuk disantap.

Mbok Sirnipun setuju. Raksasa memberinya biji mentimun agar ditanam dan dirawat setelah dua minggu diantara buah ketimun yang ditanamnya ada satu yang paling besar dan berkilau seperti emas.



Kemudian Mbok Sirni membelah buah itu dengan hati-hati. Ternyata isinya seorang bayi cantik yang diberi nama timun emas.

Semakin hari timun emas tumbuh menjadi gadis jelita. Suatu hari datanglah raksasa untuk menagih janji Mbok sirni amat takut kehilangan timun emas, dia mengulur janji agar raksasa datang 2 tahun lagi, karena semakin dewasa,semakin enak untuk disantap, raksasa pun setuju.

Mbok Sirnipun semakin sayang pada timun emas, setiap kali ia teringat akan janinya hatinyapun menjadi cemas dan sedih.



Suatu malam mbok sirni bermimpi, agar anaknya selamat ia harus menemui petapa di Gunung Gundul. Paginya ia langsung pergi. Di Gunung Gundul ia bertemu seorang petapa yang memberinya 4 buah bungkusan kecil, yaitu biji mentimun, jarum, garam,dan terasi sebagai penangkal. 

Sesampainya dirumah diberikannya 4 bungkusan tadi kepada timun emas, dan disuruhnya timun emas berdoa.

Paginya raksasa datang lagi untuk menagih janji. Timun emaspun disuruh keluar lewat pintu belakang oleh Mbok sirni.

Raksasapun mengejarnya. Timun emaspun teringat akan bungkusannya, maka ditebarnya biji mentimun.

Sungguh ajaib, hutan menjadi ladang mentimun yang lebat buahnya. Raksasapun memakannya tapi buah timun itu malah menambah tenaga raksasa.

Lalu timun emas menaburkan jarum, dalam sekejap tumbuhlan pohon-pohon bambu yang sangat tinggi dan tajam.


Dengan kaki yang berdarah-darah raksasa terus mengejar. Timun emaspun membuka bungkusan garam dan ditaburkannya.

Seketika hutanpun menjadi lautan luas. Dengan kesakitannya raksasa dapat melewati.

Yang terakhit Timun Emas akhirnya menaburkan terasi, seketika terbentuklah lautan lumpur yang mendidih, akhirnya raksasapun mati.

" Terimakasih Tuhan, Engkau telah melindungi hambamu ini " Timun Emas mengucap syukur. Akhirnya Timun Emas dan Mbok Sirni hidup bahagia dan damai.


Friday, June 3, 2016

Rumah Adat Nusantara

1. Rumah Adat Krong Bade, Nanggroe Aceh Darussalam Rumah Krong Bade atau juga biasa dikenal dengan nama rumoh Aceh adalah rumah adat dari provinsi terbarat di Indonesia, Nanggroe Aceh Darussalam. Rumah Krong Bade merupakan rumah panggung dengan satu buah tangga depan yang biasa digunakan untuk berlalu lalang. Rumah adat Aceh ini keberadaannya sekarang semakin langka. Orang-orang Aceh pada umumnya saat ini lebih memilih untuk tinggal di rumah dengan gaya modern. Alasannya, selain karena biaya pembangunannya yang lebih mahal, rumah Krong Bade juga membutuhkan biaya perawatan yang tidak sedikit. Rumah Adat di Indonesia krong bade

2. Rumah Adat Bolon, Sumatera Utara Rumah Bolon adalah rumah adat yang menjadi identitas suku Batak yang ada di Sumatera Utara. Ada beberapa jenis rumah bolon yang dulu sempat menjadi gaya arsitektur hunian orang-orang Batak. Beberapa jenis rumah adat di Indonesia tersebut antara lain Rumah Bolon Toba, Bolon Mandailing, Bolon Simalungun, Bolon Pakpak, Bolon Karo, Bolon Angkola. Masing-masing rumah tersebut sebetulnya memiliki ciri khasnya tersendiri. Namun, saat ini mereka sudah sulit ditemukan.

Rumah Adat di Indonesia bolon

3. Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar, Riau Rumah Selaso Jatuh Kembar adalah rumah adat di Indonesia khas Provinsi Riau yang digunakan sebagai balai desa atau tempat bermusyawarah. Selaso jatuh kembar sendiri memiliki arti rumah yang memiliki dua selasar dengan lantai yang lebih rendah dari ruangan tengah.

Rumah Adat di Indonesia selaso jatuh kembar

4. Rumah Adat Gadang, Sumatera Barat Rumah Gadang (Godang) adalah rumah adat Minangkabau yang hingga kini masih banyak ditemui di provinsi Sumatera Barat. Mengingat kebudayaan melayu yang menyebar di sekitar semenanjung Malaya tempo dulu, Rumah adat ini juga hingga kini dapat kita jumpai di beberapa wilayah di Malaysia. Jadi, jika suatu saat Anda menemukan rumah gadang di negeri tetangga, jangan anggap jika mereka mencuri kebudayaan kita. 

Rumah Adat di Indonesia gadang

5. Rumah Adat Panggung Kajang Leko, Jambi Rumah Panggung Kajang Leko adalah rumah adat di Indonesia khas Jambi yang terbuat dari kayu dan terbagi menjadi 8 ruangan. Kedelapan ruangan tersebut antara lain a).Ruangan pertama (jogan) berfungsi sebagai tempat beristirahat dan sebagai tempat untuk menyimpan air. b).Ruangan kedua (serambi depan) berfungsi sebagai tempat penerima tamu laki-laki. 
c).Ruangan ketiga (serambi dalam) berfungsi sebagai tempat tidur anak laki-laki. 
d).Ruang keempat (amben melintang) berfungsi sebagai kamar pengantin. 
e).Ruang kelima (serambi belakang) berfungsi sebagai tempat tidur untuk anak perempuan yang belum menikah. f ).Ruang keenam (laren) berfungsi sebagai tempat menerima tamu perempuan. 
g).Ruang ketujuh (garang) berfungsi sebagai tempat untuk memasak makanan dan sebagai tempat menyimpan air. 
h).Ruang kedelapan adalah dapur yang digunakan untuk memasak makanan. 
Rumah Adat di Indonesia kajang leko

6. Rumah Adat Limas, Sumatra Selatan Rumah limas adalah rumah adat di Indonesia khas Sumatra Selatan yang memiliki lantai bertingkat dengan bentuk atap yang menyerupai limas. Kebanyakan rumah limas memiliki luas 400 sampai 1000 meter2. Bangunan didirikan di atas tiang kayu ulin yang kuat dan tahan air, sedang pintu, dinding, dan lantai terbuat dari kayu tembesu. 

Rumah Adat di Indonesia limas

7. Rumah Adat Rakit Limas, Bangka Belitung Rumah adat rakit limas adalah rumah adat di Indonesia khas Bangka Belitung yang secara arsitektur sebetulnya hampir mirip dengan rumah adat provinsi lain di Pulau Sumatera yang masih berkarakteristek Melayu. Berikut ini penampilan fisik dari rumah adat Bangka Belitung ini. 

Rumah Adat di Indonesia rakit limas

8. Rumah Adat Rakyat, Bengkulu Rumah rakyat adalah rumah adat yang digunakan sebagai tempat tinggal orang-orang Bengkulu. Rumah ini juga terbagi ke dalam beberapa ruangan yaitu, berendo atau beranda, yang digunakan untuk menerima tamu, bilik gedang atau kamar utama, bilik gadis atau kamar anak gadis, dan lain sebagainya.

Rumah Adat di Indonesia rakyat


9. Rumah Adat Nowou Sesat, Lampung Rumah adat Lampung memiliki sebutan yang cukup unik, yaitu Nuwou Sesat. Nuwou Sesat sendiri berasal dari bahasa Lampung, Nuwou yang berarti rumah dan sesat yang berarti tempat ibadah. Rumah Nowou Sesat memiliki ciri khas panggung, atap terbuat dari ilalang yang dianyam, dinding dari kayu, dan didirikan sejajar sepanjang jalan utama yang membelah kampung. Rumah adat di Indonesia yang satu ini sudah sangat jarang sekali ditemukan di Lampung. Proses integrasi dan akulturasi budaya yang berjalan begitu cepat di Lampung adalah penyebab utamanya.

Rumah Adat di Indonesia nowou sesat

10. Rumah Adat Badui, Banten Rumah adat di Indonesia yang menjadi hunian orang-orang suku Banten tempo dulu diberi nama rumah badui. Rumah ini adalah rumah panggung beratapkan daun ilalang dengan lantai terbuat dari pelupuh atau bambu yang dibelah. Dinding rumah adat badui terbuat dari anyaman bambu sedangkan penyangga rumah terbuat dari batu berbentuk balok yang ujung atasnya kian mengecil. Di beberapa wilayah Ujung Kulon, rumah yang bentuknya ditampilkan pada gambar di bawah ini masih digunakan oleh sebagian besar penduduknya.
Rumah Adat di Indonesia

11. Rumah Adat Sunda, Jawa Barat
Sama seperti rumah adat pada umumnya, rumah adat sunda miliki masyarakat Jawa Barat umumnya juga berwujud panggung dengan tinggi antara 0,5 - 1 meter. Kolong rumah panggung ini umumnya digunakan sebagai tempat mengandangkan hewan piaraan atau meletakan alat-alat pertanian. Rumah ini juga dilengkapi dengan tangga (golodog), sedang atapnya memiliki variasi yang cukup banyak seperti Jolopong, Badak Heuay, Tagong Anjing, Jubleg Nangkub, Perahu Kemureb, Buka Pongpok, dan Capit Gunting. Untuk mengetahui wujud dari variasi dan keragaman jenis atap rumah adat Sunda ini, Anda bisa berkunjung ke blog Sundayana.


Rumah Adat di Indonesia
12. Rumah Adat Joglo, Jawa Tengah Orang Jawa pada umumnya memiliki rumah khas yang berupa hunian benama Joglo. Rumah adat di Indonesia yang satu ini memiliki beragam keunikan. Ia terbagi ke dalam beberapa ruangan yang antara lain pendapa, pringgitan, dalem, sentong, gandok tengen, dan gandok kiwo.

Rumah Adat di Indonesia

13. Rumah Adat Bangsal Kencono, DI Jogjakarta Bangsal Kencono adalah rumah adat khas dari daerah DI Jogjakarta. Rumah adat ini memiliki kekhasan karena dianggap sebagai tempat tinggal bagi para raja, ratu atau pembesar kerajaan tempo dulu. Rumah adat di Indonesia yang satu ini juga dianggap kaya akan filosofi.  Hakikat kehidupan manusia, alam yang terus bekerja, aktivitas manusia dalam menjalani kehidupannya, dan beragam perlambangan hidup terkandung di dalamnya.
Rumah Adat di Indonesia

14. Rumah Adat Joglo Situbondo, Jawa Timur Rumah adat Joglo Situbondo adalah sebuah rumah adat yang sangat terkenal pada masa silam. Masyarakat Jawa Timur pada zamannya, menggunakan gaya arsitektur rumah ini karena terkagum akan nilai filosofis yang terkandung di dalamnya. Kendati begitu, bukti kegemilangan karya nenek moyang kita dalam teknologi bangunan ini sekarang sudah mulai tergerus oleh zaman. Ya, di Jawa Timur sendiri sekarang kita akan sulit menemukan rumah semacam ini.

Rumah Adat di Indonesia

15. Rumah Adat Tanean Lanjhan, Madura Meski Madura dan Jawa Timur secara administratif merupakan satu kesatuan, namun dari segi budaya sebetulnya keduanya memiliki perbedaan yang mencolok. Buktinya, kedua daerah ini memiliki bentuk rumah adat yang berbeda. Jika di Jawa Timur kita menemukan Rumah adat Joglo Situbondo, di Madura kita justru akan banyak menemui rumah Tanean Lanjhang. Wujudnya lihat sendiri pada gambar di bawah ini.

Rumah Adat di Indonesia

16. Rumah Adat Gampura Candi Bentar, Bali Nah, rumah khas adat bali yang satu ini yakin hingga sekarang pasti masih mudah kita jumpai. Bali memang merupakan suku di Indonesia yang sangat amanah dalam menjaga warisan leluhur, termasuk dalam hal menjaga kelestarian arsitektur rumah khasnya. Rumah adat bali sendiri di beri nama Rumah Gapura Candi Bentar. Berikut penampilan fisik dari rumah adat di Indonesia yang unik satu ini.

Rumah Adat di Indonesia

17. Rumah Adat Panjang, Kalimantan Barat Rumah Panjang, begitu hunian tradisional adat asli Indonesia yang berasal dari Kalimantan Barat ini disebut. Seperti kebanyakan rumah adat di Sumatera, rumah khas suku Dayak di tanah Borneo Barat ini juga secara arsitektur tergolong dalam jenis rumah panggung. Bentuknya yang memanjang sesuai dengan namanya, tiang penyangga yang tinggi, serta anak tangga yang lebar adalah kekhasan yang membuat rumah adat satu ini berbeda dibandingkan dengan rumah adat lainnya. Namun, meski unik keberadaan rumah adat Provinsi Akcaya ini sekarang sudah mulai punah. Selain karena animo masyarakat yang lebih memilih membangun rumah dengan gaya modern, biaya untuk pembangunan dan perawatannya yang besar adalah alasan utama mengapa rumah adat panjang begitu sulit untuk dapat ditemui saat ini.
Rumah Adat di Indonesia

18. Rumah Adat Betang, Kalimantan Tengah Meski secara demografis, Kalimantan Tengah sangat dekat dengan Kalimantan Barat, namun, bukan berarti bahwa Provinsi yang memiliki semboyan Isen Mulang ini tak memiliki rumah adatnya sendiri. Ya, Kalimantan Tengah punya rumah adat yang mereka beri nama Rumah Bentang. 
Rumah bentang secara gaya arsitektur memang masih memiliki kaitan erat dengan rumah Panjang di Kalimantan Barat, namun sebetulnya ada satu hal unik yang membedakan keduanya. Rumah khas Suku Dayak Palangkaraya memiliki dimensi yang lebih besar, dimana panjang bisa mencapai 150 meter, lebar 30 meter dan tinggi antara 3-5 meter dari permukaan tanah. Dimensi yang lebih besar inilah yang membuat satu rumah bentang khas Kalimantan tengah ini dapat dihuni bahkan oleh lebih dari 150 jiwa.



19. Rumah Adat Lamin, Kalimantan Timur Bergerak ke arah timur, kita akan menemui rumah yang jauh lebih unik hasil akulturasi budaya suku Dayak, Kutai, dan Banjar. Rumah Lamin begitu ia disebut, adalah rumah adat Kalimantan Timur yang menjadi ciri khas sekaligus identitas bagi Provinsi yang beribukota di Balikpapan ini di kancah pergaulan nasional. Jauh melebihi rumah adat bentang dan panjang, rumah lamin memiliki dimensi benar-benar menakjubkan. Panjangnya bisa mencapai 300 meter, lebar hingga 15 meter, dan tinggi sekitar 3 meter. Dengan dimensi sebesar ini membuat 30 keluarga bisa tinggal dan hidup bersama-sama di sana.


Rumah Adat di Indonesia

20. Rumah Adat Bubungan Tinggi, Kalimantan Selatan Tak mau tertinggal, masyarakat suku Banjar di Kalimantan Selatan juga punya rumah adatnya sendiri. Rumah Bubungan Tinggi begitu mereka menyebutnya, adalah rumah kebanggan bagi masyarakat Provinsi asal Ian Kasela ini. Rumah ini bahkan menjadi maskot. Lihat gaya arsitekturnya pada gambar berikut ini.

Rumah Adat di Indonesia